Hayooo,pernah gak Teman-Teman bohong di sosial media? JUJUR! Nah,sebaiknya kita jujur di sosial media,takut ah bohong.Thanks infonya girls kidnesia...
Berperilaku jujur ternyata tidak hanya wajib kita lakukan di dunia nyata ketika bertemu langsung dengan orang lain, lho. Melainkan juga di dunia maya, tak terkecuali jujur di sosial media , seperti Facebook, Twitter, atau Path.
“Dev, lihat foto gelang ini. Lucu sekali, ya!” Ujar Mitha pada Devi, sahabatnya, sambil menunjukkan foto gelang handmade di smartphone -nya.
“Iya, bagus. Wah, coba kita bisa membuat seperti itu. Pasti teman-teman kita akan berdecak kagum,” Devi menimpali.
“Hmm, aku akan mem-posting foto ini di sosial media. Supaya teman-teman lain mengira bahwa aku bisa membuat gelang ini sungguhan. Pasti mereka akan terkagum-kagum padaku,” kata Mitha.
“Tapi itu sama saja kamu berbohong, Mit,” Devi mengingatkan.
“Ah, cuma di sosial media ini, Devi. Bohong juga tidak ketahuan.”
“Namanya bohong, mau di sosial media atau di kehidupan nyata, tetap saja namanya tidak jujur,” Devi menasihati.
Di sosial media, kita berteman dengan banyak orang. Sosial media memang ajang untuk menjalin pertemanan dan berbagi informasi dengan banyak orang. Dengan kata lain, apa pun yang kita posting di sosial media, tentu akan diketahui oleh banyak orang.
Apa pun yang kita lakukan di sosial media juga dapat mempengaruhi citra diri kita di depan publik. Jika yang di-posting hal-hal positif, tentu citra diri kita juga akan positif di depan orang lain. Sebaliknya, jika yang kita posting hal negatif atau kebohongan, citra diri kita ikut menjadi negatif.
Untuk itulah, meski tak bertemu langsung, kita tetap perlu jujur di sosial media . Contohnya, memakai akun sendiri untuk ber-sosial media, mencantumkan identitas diri, seperti nama atau profil picture diri sendiri. Hal-hal yang kita posting , seperti foto-foto, status atau karya juga merupakan hal yang sebenarnya. Jangan hanya karena kita ingin dianggap keren, kemudian kita mem-posting foto, status atau karya orang lain yang sebenarnya tidak kita lakukan sendiri.
Dengan bersikap jujur di sosial media, kita juga akan menjadi diri sendiri dan dapat dipercaya orang lain. Sebaliknya, jika yang kita posting adalah hal-hal bohong, suatu saat, ketika orang lain mengetahui bahwa hal yang kita gembar-gemborkan tidak sesuai kenyataan, kita bisa dicap sebagai pembual.
Namun, jujur di sosial media tidak berarti kita mencantumkan segala informasi tentang diri kita secara gamblang, lho. Misalnya, alamat rumah atau nomor telepon. Hal-hal yang kita rasa krusial, sebaiknya tidak kita publikasi di media sosial.
Hayooo,pernah gak Teman-Teman bohong di sosial media? JUJUR! Nah,sebaiknya kita jujur di sosial media,takut ah bohong.Thanks infonya girls kidnesia...
Berperilaku jujur ternyata tidak hanya wajib kita lakukan di dunia nyata ketika bertemu langsung dengan orang lain, lho. Melainkan juga di dunia maya, tak terkecuali jujur di sosial media , seperti Facebook, Twitter, atau Path.
“Dev, lihat foto gelang ini. Lucu sekali, ya!” Ujar Mitha pada Devi, sahabatnya, sambil menunjukkan foto gelang handmade di smartphone -nya.
“Iya, bagus. Wah, coba kita bisa membuat seperti itu. Pasti teman-teman kita akan berdecak kagum,” Devi menimpali.
“Hmm, aku akan mem-posting foto ini di sosial media. Supaya teman-teman lain mengira bahwa aku bisa membuat gelang ini sungguhan. Pasti mereka akan terkagum-kagum padaku,” kata Mitha.
“Tapi itu sama saja kamu berbohong, Mit,” Devi mengingatkan.
“Ah, cuma di sosial media ini, Devi. Bohong juga tidak ketahuan.”
“Namanya bohong, mau di sosial media atau di kehidupan nyata, tetap saja namanya tidak jujur,” Devi menasihati.
Di sosial media, kita berteman dengan banyak orang. Sosial media memang ajang untuk menjalin pertemanan dan berbagi informasi dengan banyak orang. Dengan kata lain, apa pun yang kita posting di sosial media, tentu akan diketahui oleh banyak orang.
Apa pun yang kita lakukan di sosial media juga dapat mempengaruhi citra diri kita di depan publik. Jika yang di-posting hal-hal positif, tentu citra diri kita juga akan positif di depan orang lain. Sebaliknya, jika yang kita posting hal negatif atau kebohongan, citra diri kita ikut menjadi negatif.
Untuk itulah, meski tak bertemu langsung, kita tetap perlu jujur di sosial media . Contohnya, memakai akun sendiri untuk ber-sosial media, mencantumkan identitas diri, seperti nama atau profil picture diri sendiri. Hal-hal yang kita posting , seperti foto-foto, status atau karya juga merupakan hal yang sebenarnya. Jangan hanya karena kita ingin dianggap keren, kemudian kita mem-posting foto, status atau karya orang lain yang sebenarnya tidak kita lakukan sendiri.
Dengan bersikap jujur di sosial media, kita juga akan menjadi diri sendiri dan dapat dipercaya orang lain. Sebaliknya, jika yang kita posting adalah hal-hal bohong, suatu saat, ketika orang lain mengetahui bahwa hal yang kita gembar-gemborkan tidak sesuai kenyataan, kita bisa dicap sebagai pembual.
Namun, jujur di sosial media tidak berarti kita mencantumkan segala informasi tentang diri kita secara gamblang, lho. Misalnya, alamat rumah atau nomor telepon. Hal-hal yang kita rasa krusial, sebaiknya tidak kita publikasi di media sosial.
Hi guys..kenalan dulu,yuk sama aku :)
Name: Naura Athira Azalea
Nick name: Naura
Bronday: 26 April 2005
Age: 11 y.o
Hobby: Reading,Drawing,Swimming,etc.
Stories
Blog ini aku jadikan skin setelah aku back dari Hiatus yang lama...banget,oh ya Naura gak suka sama yang namanya warna PINK.Nah mungkin kalian nanya,kenapa warna blog sebelumnya pink? Ya karena aku pengen blog nya berkesan lembut aja dipandang *lol*.
Aku suka banget baca,apa lagi nulis nulis gitu.Makanya aku pikir kenapa gak buat blog aja dari awal? Nah pokoknya,
"WELCOME TO MY BLOG ^^~"
Posting Komentar